1.Awal Terbentuknya Sistem Nada Diatonis
Berawal dari bangsa Yunani (sebelum 1100 SM) Terpander adalah orang yang mengembangkan susunan nada semula 4 nada dan Polynertus (700 SM) orang yang menggunakan system 7 nada. Tangga nada Diatonis adalah tangga nada yang mempunyai jarak nada 1 dan ½. Nada dalam tangga nada Diatonis, awalnya hanya mempunyai 4 nada, yang disebut dengan Tetrachord 1, awalnya nada-nada ini dimainkan pada instrumen Lyra, nada-nada tersebut ialah :
Nada-nada kemudian dikembangkan, nada-nada ini disebut Tetrachord 2, nada-nada tersebut adalah :
Tangga nada sendiri terbagi menjadi Mayor, Minor
- Mayor
- Tangga nada Mayor memiliki ciri - ciri yaitu bergembira, senang, semangat dengan interval / jarak nada 1, 1, 1/2, 1, 1, 1, 1/2
- Tangga nada Mayor memunculkan khord atau kunci mayor natural yaitu C, D, E, F, G, A, B
- Tangga nada Mayor Kres C#, D#, E#, F#, G#, A#, B#
- Tangga nada Mayor Mol Cb, Db, Eb, Fb, Gb, Ab,Bb
- Contoh lagu yang menggunakan tangga nada mayor lagu 17 Agustus, Indonesia Raya
2. Minor
- Tangga nada Minor memiliki ciri kebalikan dari mayor yaitu bersedih, kurang bersemangat biasanya diawali dengan kunci A atau La
- Tangga nada minor asli memiliki interval 1, 1/2, 1, 1, 1/2, 1, 1
- Diawali dengan kunci A, B, C, D, E, F, G, A'
- Minor sendiri terbagi menjadi Minor asli, Minor harmonis, Minor melodis, ada juga Minor Zigana
- Minor Harmonis dimulai dari A, B, C, D, E, F, G#, A pengucappan dalam vocal (La, Si, Do, Re, Mi, Fa, Sel, La) untuk naik, dan kembali / turun A, G#, F, E, D, C, B, A (La, Sel, Fa, Mi, Re, Do, Si, La)
- Minor Melodis dimulai dari A, B, C, D, E, F#, G#, A ( La, Si, Do, Re, Mi, Fi, Sel, La ) untuk naik, dan kembali / turun A, G#, F, E, D, C, B, A ( La, Sel, Fa, Mi, Re, Do, Si, La )
- Minor Zigana A, B, C, D#, E, F, G#, A ( La, Si, Do, Ri, Mi, Fa, Sel, La ) untuk naik, dan kembali / turun A, G#, F, E, D#, C, B, A ( La, Sel, Fa, Mi, Ri, Do, Si, La )